MADRID, KOMPAS.com - Pertarungan final Liga Champions antara Inter Milan lawan Bayern Muenchen di Stadion Santiago Bernabeu, Sabtu (22/5/2010) tetap bakal seru. Meski kedua tim bakal melakukan cara bertolak belakang, tapi tetap memiliki senjata yang berbahaya. Bayern tetap bangga dengan permainan menyerangnya. Sementara, Inter percaya dengan permainan defensifnya. "Filosofi kami selalu menyerang lawan di lapangan. Sedangkan taktik Mourinho lebih defensif. Itu taktiknya, tapi dia punya para pemain yang bagus dan bisa menentukan kemenangan," kata pelatih Bayern Muenchen, Louis van Gaal. Pihak Bayern terus mengkritik taktik Inter yang defensif. Namun, Mourinho tak terpengaruh. "Saya tahu, Van Gaal hanya mencoba memaksa saya untuk mengubah taktik. Saya tahu dia menginginkan hal itu. Tapi, saya tak akan memberikannya," tegas Mourinho.
Artinya, dua cara berbeda itu akan tetap dipertahankan kedua kubu. Namun, bukan berarti pertandingan tak akan menarik. Sebab, kedua tim memiliki kemampuan sama hebatnya dalam mendobrak lawan.
Bayern akan terus mencoba menyerang. Meski tanpa diperkuat Franck Ribery karena terkena hukuman, mereka masih memiliki jajaran penyerang tajam. Ivica Olic selalu berbahaya. Dia akan didukung striker Thomas Mueller yang kian produktif.
Sementara itu, Bastian Schweinsteiger yang biasa beroperasi di kiri, akan berada di belakang kedua striker. Ini untuk mempertajam serangan Bayern. Sementara Arjen Robben akan terus mengancam pertahanan lawan. Van Gaal memilih mencadankan Miroslav Klose dan Mario Gomes, karena mereka kurang bertipe petarung di depan.
Inter siap meredam kecepatan dan gempuran lawan. Mereka memiliki jajaran defender yang berpengalaman, seperti Lucio, Walter Samuel, Javier Zanetti, dan Douglas Maicon.
Mourinho kemungkinan akan menempatkan Zanetti dan Esteban Cambiasso sebagai gelandang bertahan. Mereka bertugas mematikan Robben dan Schweinsteiger, untuk memutus alur serangan Bayern.
Dalam menyerang, Inter akan mengandalkan duet striker Samuel Eto'o dan Diego Milito. Keduanya bakal didukung Wesley Sneijder. Belum lagi, penetrasi Maicon sering mengagetkan lawan.
Ini yang berbahaya dari Inter. Mereka mementingkan bertahan, tapi punya kecepatan dalam serangan balik. Penyelesaian mereka juga cukup efektif.
Maka, jika Bayern terlalu asyik menyerang, mereka justru bisa menuai petaka. Sebaliknya, Inter tak bisa terus bertahan. Sebab, Bayern punya dobrakan yang amat bagus.
Akhirnya, kreatifitas dan ketajaman pelatih dalam menerapkan taktik akan sangat menentukan. Cara boleh berbeda, tapi permainan kedua tim tetap sama-sama berbahaya.
Artinya, dua cara berbeda itu akan tetap dipertahankan kedua kubu. Namun, bukan berarti pertandingan tak akan menarik. Sebab, kedua tim memiliki kemampuan sama hebatnya dalam mendobrak lawan.
Bayern akan terus mencoba menyerang. Meski tanpa diperkuat Franck Ribery karena terkena hukuman, mereka masih memiliki jajaran penyerang tajam. Ivica Olic selalu berbahaya. Dia akan didukung striker Thomas Mueller yang kian produktif.
Sementara itu, Bastian Schweinsteiger yang biasa beroperasi di kiri, akan berada di belakang kedua striker. Ini untuk mempertajam serangan Bayern. Sementara Arjen Robben akan terus mengancam pertahanan lawan. Van Gaal memilih mencadankan Miroslav Klose dan Mario Gomes, karena mereka kurang bertipe petarung di depan.
Inter siap meredam kecepatan dan gempuran lawan. Mereka memiliki jajaran defender yang berpengalaman, seperti Lucio, Walter Samuel, Javier Zanetti, dan Douglas Maicon.
Mourinho kemungkinan akan menempatkan Zanetti dan Esteban Cambiasso sebagai gelandang bertahan. Mereka bertugas mematikan Robben dan Schweinsteiger, untuk memutus alur serangan Bayern.
Dalam menyerang, Inter akan mengandalkan duet striker Samuel Eto'o dan Diego Milito. Keduanya bakal didukung Wesley Sneijder. Belum lagi, penetrasi Maicon sering mengagetkan lawan.
Ini yang berbahaya dari Inter. Mereka mementingkan bertahan, tapi punya kecepatan dalam serangan balik. Penyelesaian mereka juga cukup efektif.
Maka, jika Bayern terlalu asyik menyerang, mereka justru bisa menuai petaka. Sebaliknya, Inter tak bisa terus bertahan. Sebab, Bayern punya dobrakan yang amat bagus.
Akhirnya, kreatifitas dan ketajaman pelatih dalam menerapkan taktik akan sangat menentukan. Cara boleh berbeda, tapi permainan kedua tim tetap sama-sama berbahaya.
HPR
Editor: hpr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar