Scudetto 2009/2010

Ini adalah gelar scudetto ke-5 secara berturut-turut buat Inter Milan dan yang ke-2 secara berturut-turut juga yang diberikan Jose Mourinho. Bahkan Mourinho memberikan Double Winner 2 musim berturut-turut

Rabu, 25 Agustus 2010

Dirk Kuyt




LIVERPOOL, KOMPAS.com - Agen Dirk Kuyt, Rob Jansen, mengatakan bahwa kliennya sangat ingin pindah ke Inter Milan. Menurut Jansen, Kuyt sudah tak sabar memulai petualangan baru di Serie-A.
 
Meski Pelatih Roy Hodgson sudah menegaskan bahwa Kuyt tak dijual, agen pemain asal Belanda itu mempunyai pandangan yang berbeda. Jansen mengklaim, transaksi masih bisa terjadi sebelum bursa ditutup 31 Agustus mendatang.

"Kedua klub terus berbicara, tetapi semuanya berjalan lambat. Perbedaan antara permintaan dan penawaran kedua klub sangat penting. Klien saya mengatakan kepada Liverpool bahwa ia tidak ingin terlibat dengan hal ini (negosiasi)," kata Jansen.

"Ini tidak berarti dia tak peduli, tapi ketika sebuah klub seperti Inter datang, sangat normal untuk melihat situasi lebih lanjut," sebut Jansen.

Sudah menjadi rahasia umum kalau Rafael Benitez berada di belakang keinginan Kuyt pindah ke San Siro. Kuyt ingin mengikuti jejak mantan pelatihnya tersebut karena ia selalu mendapat jaminan posisi utama bersama Benitez.

Selain itu, ajakan untuk bergabung juga datang dari sahabat Kuyt yang merupakan playmaker Inter, Wesley Sneijder. Jadi tak heran, pemain berusia 30 tahun itu sangat getol untuk segera bergabung dengan Javier Zanetti dan kawan-kawan. (CDS)

Sabtu, 21 Agustus 2010

Inter Memuaskan

Minggu, 22 Agustus 2010 | 04:40 WIB
MILAN, KOMPAS.com - Pelatih Inter Milan, Rafael Benitez, mengaku bahagia bisa mempersembahkan trofi pertama buat Inter Milan. Namun, dia lebih bahagia karena timnya punya karakter memuaskan.

Inter memang 3-1 atas AS Roma pada Piala Super Italia. Inter sempat tertinggal lebih dulu oleh gol John Arne Riise. Namun, Goran Pandev menyamakan kedudukan dan Samuel Eto'o memberi dua gol kemenangan.

"Saya sangat bahagia. Kami tertinggal, tapi kemudian menunjukkan karakter memuaskan dan segera bangkit. Ini trofi yang dimenangkan para pemain untuk para suporter dan klub. Pemain telah menunjukkan permainan hebat," puji Benitez.

"Saya suka dengan reaksi tim dan mereka segera bekerja keras sampai akhir pertandingan, meski kami tak terlalu tajam," tambahnya.

Ujian Inter berikutnya adalam Piala Super Eropa. Mereka akan melawan Atletico Madrid, Jumat (27/8/2010). Tentang Piala Super Eropa, menurut Benitez bakal ketat.

"Temponya akan lebih cepat. Tapi, kami masih punya kesempatan untuk berlatih dan memperbaiki ketajaman," ujarnya.

"Piala Super Italia adalah pertandingan resmi pertama kami dan tak mudah, karena banyak pemain yang baru datang setelah menjalani tugas internasional," tambahnya. (FBI)

Eto'o Pastikan "Quadruple" Inter

Minggu, 22 Agustus 2010
Striker Inter Milan, Samuel Etoo (kanan) memberi sambutan kepada suporter setelah mencetak dua gol. Inter menang 3-1 atas AS Roma di Piala Super Italia.
 
MILAN, KOMPAS.com - Samuel Eto'o memastikan gelar keempat Inter Milan musim ini. Ia bermain gemilang dengan menyumbangkan dua gol saat timnya menekuk AS Roma 3-1 di ajang Piala Super Italia, Sabtu atau Minggu (22/8/2010) dini hari WIB.

Inter membuktikan mental juaranya di pertandingan ini. Sempat tertinggal 0-1 oleh gol John Arne Riise di babak pertama, " I Nerazzurri" bangkit dan mampu membalas tiga gol. Piala Super Italia menjadi gelar keempat Inter, setelah sebelumnya mereka sukses meraih scudetto, Piala Italia, dan Liga Champions.

Ini merupakan pertandingan resmi pertama Rafael Benitez sebagai pelatih Inter. Oleh karena itu, ia langsung menurunkan tim terbaiknya, termasuk menempatkan trio Goran Pandev, Wesley Sneijder, dan Eto'o di belakang striker tunggal, Diego Milito. Sebaliknya, Claudio Ranieri memilih menyimpan senjata terbarunya, Adriano, di bangku cadangan.

Tempo langsung berjalan cepat. Inter mampu mendominasi, namun mereka kesulitan membongkar pertahanan Roma. Sebaliknya, "I Giallorossi" sering membahayakan gawang lawannya melalui serangan balik yang cepat.

Tepat di menit ke-21, Riise sukses membungkam pendukung tuan rumah. Francesco Totti dengan gemilang menguasai bola dan melepas umpan manis ke Riise yang menyonteknya ke gawang Julio Cesar, 1-0.

Inter mencoba bangkit. Serangan-serangan mereka banyak dialurkan melalui kecepatan Douglas Maicon di sayap kanan. Gol yang ditunggu-tunggu pendukung Inter akhirnya lahir juga empat menit sebelum jeda.

Mirko Vucinic melakukan blunder fatal dengan mengirim back pass ke Juan yang langsung diserobot Pandev. Dengan tenang, mantan pemain Lazio itu menaklukkan kiper Bogdan Lobont, 1-1.

Tempo masih berlangsung ketat di paruh kedua. Baik Roma maupun Inter terus bertarung untuk memenangkan duel lini tengah. Lucio yang sepanjang pertandingan tak berani maju de depan, tiba-tiba melakukan solo run gemilang di menit ke-70.

Pemain asal Brasil itu kemudian melepas umpan ke Diego Milito yang beroperasi di sayap. Dengan elegan, Milito memberi umpan tarik ke depan gawang Roma yang langsung disantap Eto'o, 2-1 untuk Inter.

Selang sepuluh menit kemudian, Eto'o kembali menujukkan ketajamannya dengan membobol gawang Lobont, memanfaatkan umpan satu-dua dengan Sneijder. Kedudukan 3-1 bertahan hingga akhir pertandingan. (*)

Pandev Selamatkan Muka Inter

MILAN, KOMPAS.com - Goran Pandev berhasil menyelamatkan Inter Milan dari ketertinggalan setelah mencetak gol penyama kedudukan 1-1 melawan AS Roma di babak pertama Piala Super Italia, Sabtu atau Minggu (22/8/2010) dini hari WIB. Sebelumnya, Roma unggul lebih dulu melalui sontekan John Arne Riise di menit ke-21

Ini menjadi pertandingan pertama Rafael Benitez di ajang resmi bersama "La Beneamata". Oleh karena itu, ia langsung menurunkan tim terbaiknya, termasuk menempatkan trio Goran Pandev, Wesley Sneijder, dan Samuel Eto'o di belakang striker tunggal, Diego Milito. Sebaliknya, Claudio Ranieri memilih menyimpan senjata terbarunya, Adriano, di bangku cadangan.
Tempo langsung berjalan cepat. Inter mampu mendominasi, namun mereka kesulitan membongkar pertahanan Roma. Sebaliknya, tekanan "I Giallorossi" sering membahayakan gawang lawannya melalui serangan balik yang cepat.

Tepat di menit ke-21, John Arne Riise sukses membungkam pendukung tuan rumah. Francesco Totti dengan gemilang menguasai bola dan melepas umpan manis ke Riise yang menyonteknya ke gawang Julio Cesar, 1-0.

Inter mencoba bangkit. Serangan-serangan mereka banyak dialurkan melalui kecepatan Douglas Maicon di sayap kanan. Gol yang ditunggu-tunggu pendukung Inter akhirnya lahir juga empat menit sebelum jeda.

Mirko Vucinic melakukan blunder fatal dengan mengirim back pass ke Juan yang langsung diserobot Pandev. Dengan tenang, mantan pemain Lazio itu menaklukkan kiper Bogdan Lobont. Kedudukan 1-1 bertahan hingga istirahat. (*)

Susunan pemain
Inter Milan:
Julio Cesar; Maicon, Lucio, Walter Adrian Samuel, Cristian Chivu; Goran Pandev, Javier Adelmar Zanetti, Wesley Sneijder, Esteban Matias Cambiasso; Samuel Eto'o, Diego Alberto Milito

AS Roma:
Bogdan Lobont; Marco Cassetti, Philippe Mexes, Juan, John Arne Riise; Simone Perrotta, David Pizarro, Daniele De Rossi, Jeremy Menez; Mirko Vucinic, Francesco Totti

Selasa, 03 Agustus 2010

Cordoba Incar Posisi Direktur Inter


MILAN, KOMPAS.com - Ivan Cordoba menunjukkan kesetiaannya kepada Inter Milan. Cordoba berkeinginan menduduki posisi direktur klub pada saat pensiun nanti. Bek asal Kolombia tersebut berencana mengakhiri kariernya di sepak bola pada musim depan. Di sisi lain, Cordoba juga merasa berat bila harus meninggalkan Inter yang telah dibelanya sejak 1999. Karena itulah, ia ingin menjabat posisi direktur agar tetap dekat dengan "La Beneamata".
"Idenya adalah mengumpulkan semua pengalaman yang kudapatkan di sepak bola dan mengubahnya suatu hari ke dalam pekerjaan sebagai direktur," ucap pemain berusia 34 tahun tersebut.